BOGOR – Sebanyak 22 ribu botol miras alias minuman keras beragam merk dan jenis berhasil dimusnahkan Polresta Bogor Kota di Mako Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pada Senin, 26 Desember 2022.
Dengan menggunakan mobil Stum, puluhan ribu miras jenis vodka hingga tuak itu digilas habis menyisakan pecahan beling.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan, pemusnahan sejumlah barang bukti minuman beralkohol itu merupakan sitaan hasil cipta kondisi menjelang Operasi Lilin 2022 bersama tim gabungan TNI-Polri serta Satpol PP Kota Bogor.
Menurutnya, alkohol itu salah satu pemicu seseorang atau kelompok untuk melakukan suatu tindak kejahatan, sehingga kerap kali keberadaanya disalahgunakan dan menjadi sumber masalah.
“Tentunya kami berusaha untuk menekan angka kejahatan dan juga memberantas sumber masalahnya,” ungkapnya usai menyaksikan pemusnahan miras tersebut.
Dia menambahkan, menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 merupakan momentum petugas untuk menjaring peredaran miras di tengah masyarakat. Operasi gabungan dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka kejahatan.
“Operasi selama nataru kita mulai sejak pertengahan tahun ya, itu kami laksanakan operasi gabungan terkait dengan miras ini,” paparnya.
Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Agus Susanto menjelaskan, puluhan ribu barang bukti miras yang disita tersebut diamankan petugas gabungan dari sejumlah kios maupun pedagang kaki lima (PKL) dan sejumlah agen di wilayah Kota Bogor.
Dia menyebut, misalnya para PKL yang keberadaannya berada di pusat kota dan dinilai sangat meresahkan warga. Seperti di kawasan Alun-alun Kota Bogor hingga Warung Jambu yang terus dilakukan pemantauan.
“Untuk peredaran miras sendiri emang cukup lumayan tinggi. Namun kita dari jajaran Polresta Bogor Kota intens lakukan rutin operasi miras,” jelasnya.
Pihaknya menilai, miras tersebut diduga menjadi pemicu maraknya aksi tawuran dikalangan remaja. Karena, berdasarkan hasil temuan dilapang, terungkap bahwa beberapa pembeli miras ilegal tersebut merupakan remaja dan pelajar.
“Hasil pemantauan kita di lapangan, ada beberapa pembeli yang masih pelajar, makanya kita datakan, karena salah satu yang jadi penyebab tadi disampaikan penyebab tawuran itulah mengkonsumsi minuman beralkohol,” sebutnya.